Opini

Ini Penjelasan Pakar Mantan, Kenapa Puan Tak Direshuffle...???

“Ya kan menterinya harus didampingi…jadi ya sudah dampingi,” jawab Jokowi dengan nada berat.

Sekarang saya baru paham, sepertinya Menko yang ditempati Puan ini memiliki perhatian tersendiri bagi Jokowi. Karena mungkin memang sudah disadari bahwa Menko tersebut antara ada dan tiada. Yang terbaru, soal vaksin palsu, Presiden juga menaruh perhatian besar terhadap kasus tersebut.

Jokowi pintar menempatkan Puan sebagai Menko paling tidak perlu koordinasi. Sehingga kalaupun Puan cuti jalan-jalan ke Raja Ampat juga tidak masalah, menteri-menterinya bisa tetap jalan. Berbeda dengan Menkopolhukam, Menko Maritim dan Menko Ekonomi, ditinggal Menkonya bisa berantakan. Puan mungkin bangga menjadi Menko, padahal itu karena Puan memang diprediksi tidak mampu lakukan apa-apa. Kalau ditempakan sebagai menteri biasa malah bisa fatal karena nanti tidak ada yang dikerjakan.

Ya tidak penting itu dapat diartikan tumor jinak di otak, tumor sih, tapi jinak. Daripada dioperasi yang harus mengeluarkan biaya besar dan kemungkinan bermasalah dengan keseluruhan tubuh, mending dibiarkan saja sambil terapi herbal dan sebagainya. Kalau Puan direshuffle, harganya adalah hubungan Jokowi dan PDIP pasti memburuk. PDIP akan jadi satu-satunya partai yang paling oposisi, jauh lebih oposisi dibanding Gerindra atau Demokrat. Dan itu akan mengganggu seluruh menteri yang ada.

Bahwa saat ini banyak orang yang mempertanyakan mengapa Puan tidak direshuffle? Itu jadi terapi bagi Puan sendiri. Apakah akan menjadi tumor ganas atau sembuh? Masyarakat sudah bisa menilai, Jokowi tak perlu mengganggu Puan pun masyarakat sudah paham. Jokowi tak perlu mempermalukan Puan dengan mereshufflenya, karena tanpa direshuffle pun Puan harusnya malu jika tidak memperbaiki kinerjanya.

Saya juga mengakui bahwa Puan ini bermasalah, tapi akan lebih bermasalah kalau direshuffle. Sementara pekerjaan besar kita masih sangat banyak. Banyak yang lebih penting dari sekedar ngurusi Puan. Asal tumor tersebut tetap jinak, maka tak perlu operasi. Tapi jika sudah ganas, Jokowi pasti langsung membedahnya sendiri.

 

Begitulah kura-kura.

 

sumber: seword.com




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan