Kenalkan Pesona Keindahan Alam Indonesia

Bunda Arni Boyong Pelajar Kelas X mIPA 5, SMAN 2 Dumai Ke Sumbar

Pelajar Kelas X mIPA 5, SMAN 2 Dumai berfoto di Istana Basa Pagaruyung
DUMAI (MR) - Arni Iswari, S.Si, M.Pd, guru SMA Negeri 2 Dumai memboyong siswa-siswi kelas X mIPA 5 ke Sumatera Barat. Hal ini dilakukan dalam rangka menjalankan program tahunan yakni studi tour yang bertujuan untuk mengenal alam Indonesia.
 
"Kita perkenalkan ke anak-anak bahwa alam di negeri kita sangat indah dan tak kalah dari luar negeri. Makanya kita bawa ke Sumatera Barat yang sangat terkenal memiliki keindahan alam yang disebut pesona Indonesia," ujar Bunda Arni sepulang dari studi tour.
 
Arni mengucapkan terima kasih kepada kepala SMAN 2 Dumai, Drs. Yulizar yang telah mengizinkannya dan anak-anak untuk mengadakan kegiatan studi tour. 
 
 
"Terima kasih juga kepada kepala kacab Dumai, Provinsi Riau dan tak lupa juga ucapan terima kasih kepada Ibu Heppy Syuryani, M.Si yang telah membantu dana kami dalam perjalanan ini," ungkapnya.
 
Pengalaman di Hari Pertama
Arni menceritakan pengalamannnya bersama anak-anak saat bincang-bincang dengan monitorriau.com Senin (08/04/2019). Dikatakannya, rombongan berangkat dari Dumai 1 April 2019 pukul 2019 dari kantor travel PT Dumai Citra Wisata yang menjadi pemandu wisata keliling Sumbar.
 
Hari pertama di Sumbar, rombongan langsung mengunjungi kawasan Pulau Mandeh yang menjadi objek wisata paling hits di Sumbar. Kawasan ini terletak kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat, berjarak 56 kilometer dari kota Padang, sekitar 70 menit menggunakan transportasi darat.
 
"Kami lakukan snorkeling di Pulau Sironjong Ketek, cliff jumping dan swimming di pulau Sironjong Besar, banana boat di Pulau Sutan dan menikmati keindahan hutan mangrove yang melewati sungai Nyalo/ gemuruh yang ternyata di dalamnya ada air terjun yang sangat indah," kata Arni menceritakan.
 
 
Lalu rombongan ke Desa Salido kecil di kanagarian Tambang Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan Sumbar. Desa ini adalah tempat tambang emas pada zaman Belanda. Tambang emas ini termasuk salah satu tambang emas tertua di Indonesia. 
 
Bekas penambangan yang masih dapat dilihat di salido kecil ini adalah Bangunan PLTA (pembangkit listrik tenaga air) yang dibangun pada tahun 1913. 
 
Di sana rombongan menaiki jenjang anak tangga yang jumlahnya sekitar 150 anak tangga dimana tangga ini menuju ketempat air masuk kedalam pipa besar yang akan disalurkan ke turbin pembangkit listrik. Tangga ini telah berumur hampir seratur tahun dan telah banyak ditumbuhi lumut sehingga harus hati hati menaikinya.
 
 
"Terus keatas terdapat kolam tempat air yang akan masuk pipa, lanjut kami ke hulunya menyusuri jalan air dan menemukan terowonganl air. Di terowongan inilah kami mencoba untuk bermain air dengan menggunakan ban. Wow... arusnya sangat kuat sehingga kami harus lebih berhati-hati," jelasnya.
 
Hari Kedua yang Sangat Menyenangkan
Hari kedua perjalanan dilanjutkan, tepatnya di Jalan Padang-Painan km 44  masih di daerah Pesisir Selatan terlihat warung yang menjual berbagai makanan seperti mie rebus, nasi goreng dan lainnya. Warung ini terletak persis ditepi sungai batang tarusan. 
 
"Disitu kami berhenti dan membeli gantungan yang berbungkus pelet ikan, ternyata di sungai itu  terdapat ribuan ikan berwarna hitam yang nama ikan itu ikan garing. Di daerah ini dinamakan dengan ikan larangan. Ikan ini tak boleh ditangkap atau dimakan sampai waktu yang ditentukan dan saya mendapat  info ikan ini boleh dimakan atau ditangkap 6 tahun sekali," jelasnya lagi.
 
Kemudian rombongan menuju ke Kabupaten Solok tepatnya di Alahan Panjang, Nagari di Kecamatan Lembah Gumanti, Sumatera Barat bagian selatan. Adalah daerah perkebunan teh yang terletak diatas bukit barisan pada ketinggian 1400-1600 meter dari permukaan laut. Yang pasti daerahnya dingin sekali. 
 
 
"Suasana semakin indah karena mulai merasakan turunnya rintik hujan, tapi kami tetap semangat untuk mengambil gambar di perkebunan teh ini," tutur Arni.
 
Selanjutnya perjalanan diteruskan ke danau kembar yaitu danau Di atas dan danau di Bawah. Kenapa dikatakan kembar karena kedua danau ini memiliki lias hampir sama dan terletak berdekatan. Danau di Atas terletak di pinggir Jalan Padang Muara Labuh sedangkan danau di Bawah terletak di Nagari Bukit Sileh Kecamatan Lembang Jaya. 
 
"Danau ini terletak di kabupaten solok. Tetapi kami hanya mengunjungi danau diatas saja, mengingat mengejar waktu untuk kegiatan selanjutnya. Memang indah panorama Indonesia ini khususnya daerah Sumater Barat," ungkapnya.
 
 
Setelah itu kata Arni, rombongan melanjutkan perjalanan ke Kota Batusangkar Kabupaten Tanah Datar  tepatnya menuju ke Istana Basa yang lebih terkenal dengan istana Pagaruyung. Istana ini didirikan sekitar abad ke-17 yang berbentuk rumah panggung dengan atapnya yang mirip dengan tanduk kerbau.
 
"Tentu saja kami tak lupa berfoto dan mengabadikan kenangan di lokasi yang sangat bersejarah ini. Kemudian kami melanjutkan perjalanan ke Bukittinggi dan istirahat serta menginap di sana," kata Arni.
 
 
Hari Ketiga di Bukittinggi dan Harau
Di Bukittinggi tak sah jika rasanya kita tak mampir ke jam gadang dan harus mengabadikan bangunan yang menjadi simbol kota ini. Jam ini peninggalan era Hindia belanda  yang didirikan atas perintah ratu wilhelmina dari Belanda. Jam ini merupakan hadiah bagi sekretaris (controleur) Kota Bukititnggi (fort de kock) yang menjabat saat itu HR Rookmaaker. 
 
"Di sini kami disambut oleh protokolernya dengan mengucapkan selamat datang untuk Siswa-siswi SMAN 2 Dumai dan juga anggota kami Yudha Hayatul Anuar diberikan ucapan selamat ulang tahun. Merasa tersanjung sekali kami disana," kenang Arni.
 
 
Lalu belanja di Pasar Atas Bukittinggi untuk oleh-oleh dan setelah puas keliling pasar kami melanjutkan ke Kebun Binatang Bukittinggi atau disebut juga Dengan Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan yang terletak di atas Bukit Cubadak Bungkuak. Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan ini merupakan salah satu kebun binantang tertua yang ada di Indonesia.
 
"Dikebun binantang ini kita bisa menyebrangi sebuah jembatan limpapeh dan akan sampai ke sebuah tempat yang bernama benteng Fort de Kock. Benteng ini peninggalan belanda. Kemudian kami melanjutkan perjalanan ke Payakumbuh," tuturnya.
 
 
Rombongan menuju Kampung Eropa di Kawasan Kampung Sarosah di Nagari Tarantang Kabupaten Lima Puluh Kota. Salah satu bangunan eropa yang sedang viral yaitu menara Eiffel yang merupakan ikon dari Paris, disana juga ada kincir angin, rumah ala Belanda, sampan ala Belanda, rumah Norwegia dan jembatan ala Jepang.
 
"Lalu kami ke air Terjun Harau yang tak jauh dari perkampungan eropa. Setelah kami berfoto-foto dan menikmati air terjun yang sangat dingin. Maka kami melanjutkan perjalanan kembali ke Dumai. Sampai dumai Hari Jumat 5 April Jam 5 subuh. Anak-anak diantar langsung ke rumah masing-masing," tutupnya.
 
 
 
Pulang dari Sumbar, Inilah Pengalaman Kelas X mIPA 5
Kawasan Pulau Mandeh menjadi destinasi favorit bagi anak-anak Kelas X mIPA 5, SMAN 2 Dumai. Pengalaman merasakan panasnya pantai, tour guidenya juga ramah dan banyak informasi yang diberi. 
 
"Pengalaman pertama ikut snorkling di tengah laut tuh seneng banget disertai rasa takut digigit ikan kecil, sekali-kali terasa emang digigit sih, cuman panik-panik dikit jadinya," kenang Sabrina salah satu siswi yang ikut dalam perjalanan ini.
 
 
Lalu sabrina mengatakan foto di bawah air sama ikan cantik, lanjut ke Pulau Sutan, di sana banyak Wahana seperti Banana boot atau donat boot. 
 
"Pas naik donat serunya pecah banget, liat ekspresi teman-teman yang bikin rasa takut hilang karena kencangnya wahana tersebut ha...ha...," ungkapnya. 
 
Setelah main, langsung disuguhi makan siang lobster goreng yang menggiurkan, gulai ikan segar yang pastinya jarang banget ditemui.
 
Setelah puas dengan wisata air laut, kami dibawa menuju objek wisata peninggalan belanda yaitu PLTA pertama di Sumbar tepatnya di Salido Kecil. 
 
 
Untuk mencapai ke objek wisatanya, kita harus melewati 150 anak tangga, menyusuri hutan, berjalan dipinggiran parit PLTA yang bersebelahan dengan jurang,sungguh pengalaman yang benar2 membuat jantung berdegup kencang. 
 
"Semuanya terbayar dengan serunya menaiki ban di parit PLTA dengan arus yang cukup kencang melewati terowongan bulat dengan pencahayaan alami. Seru namun menegangkan," Ujar Sabrina. 
 
Sementara itu, Randy Pratama memiliki cerita berbeda di Kawasan Pulau Mandeh. Sewaktu menaiki donat boat dia dan kawan-kawan mengalami sedikit masalah. Saat sedang asik bermain donat boat terjadi insiden dimana donat boat yg dinaiki bocor.
 
"Kami terjatuh di pantai tersebut untung saja kami menggunakan pelampung jadinya aman setelah itu kami pun naik ke kapal penarik untuk menepi dan dimana kawan saya terbentur dengan pelampung sehingga pelipis mantanya biru. Menegangkan tapi itu semua mengasikkan," kata Randy.
 
Rizky Adib mengatakan tanggal 3 April itu ada peserta study tour yang berulang tahun yang ke 16. Mereka sudah berencana untuk merayakan ulang tahunnya dari awal berangkat ke Sumbar, cuma di saat tanggal 3 April itu semua kecapean. 
 
 
"Akhirnya kami tidak jadi mengerjai yudha, kawan kami yang ultah. Tanggal 3 April malam, Kami membuat rencana untuk mengerjakan di pagi hari yaitu tanggal 4 April. Akhirnya kami membuat rencana untuk mengerjainya dengan cara marathon subuh-subuh sekitar jam 5-6 pagi," jelasnya.
 
"Kami semua sudah siap dengan perlengkapankami yang sudah kami beli. Pada saat kami dalam perjalanan pulang ke penginapan. Dan pada saat kami marathon kami melemparinya dengan telor dan bedak, yang membuat dia harus mandi di subuh itu," jelasnya lagi. 
 
Dikatakan Rizky lagi, pagi habis sarapan rombongan berjalan ke Jam Gadang dan rombongan mendapat ucapan selamat datang dan ucapan ulang tahun buat Yudha dari protokoler jam gadang. 
 
 
 
Dari jam gadang kami ke kebun binatang yang disana banyak terdapat hewan hewan yang sudah pernah kami lihat dan yang belum pernah kami lihat. 
 
"Dari kebun binatang kami langsung menuju ke Payakumbuh untuk menuju ke rumah Eropa di daerah Harau,  disana kami merayakan ulang tahun Yudha dengan kue brownis dan di sana kami bergantian disuapin Yudha sembari berfoto," kenang Rizky.   
 
 
Pengalaman Pelajar Kelas X mIPA 5, SMAN 2 Dumai 
Study Tour Keliling Sumatera Barat
 
Diceritakan oleh Arni Iswari, S.Si, M.Pd
 




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan